Kali Kedua - 3

*play music sambil baca kalau perlu diulang sampai selesai, biar lebih ngena  ;)



"Gue mau foto sama lo, berdua." Bisik Daniel pada Aleta. Tanpa persetujuan Aleta, Daniel pun langsung meletakkan tangannya dipundak Aleta membuat sebuah rangkulan.

---

"Malam sayang, gimana OSPEKnya seru?" tanya Tara. Tara bunda dari Aleta, yang dari tadi duduk di sofa sambil nonton acara televisi di ruang tengah untuk menunggu kedatangan putrinya ini.

Aleta meraih tangan bundanya dan saling berjabat tangan."Malem bunda. . . seru banget bun, tau gak bun? Tadi Aleta tampil loh." Aleta menunjukkan raut wajah ceria dan menjatuhkan tubuhnya di sofa, duduk di samping bundanya.

"Oya, tampil apa kamu sayang? Sendiri atau sama temen kamu?" tanya Tara sambil memutar badannya ke arah Aleta dan kini saling berhadapan.

"Biasa bun nyanyi sama temen-temen, tau gak bun tadi tuh ada anak yang resek banget, Aleta sebel sama dia dan dia juga yang kasih tau kalau Aleta hobi nyanyi, semua gara-gara dia Aleta dipilih buat tampil sama dia." Gerutu Aleta, sedikit cemberut

"Emang siapa si yang resek? Itu tandanya kamu orang yang spesial sayang, sampai-sampai dia tahu hobi kamu dan pilih kamu, mungkin mau membuat moment bersama kamu dan mungkin juga itu satu kali seumur hidupnya bagi dia bisa membuat moment bersama kamu." Ucap Tara lembut, penuh perhatian sembari mengusap rambut Aleta dan membawa Aleta dalam peluknya.

"Teman Aleta namanya Daniel bun, gak mungkin Daniel anggap Aleta spesial"

"Yaudah jangan terlalu dipikirin sayang, mending sekarang kamu ganti baju, bunda buatin susu buat kamu ya."

"Siap bunda" Aleta beranjak dari sofa menuju ke kamarnya. Tara pun ikut beranjak dari sofa menuju ke arah dapur untuk membuatkan susu putrinya itu.

*FlashBack

"Al, loh pakai sihir apaan deh? Gila lo keren parah. Pengen meninggal rasanya haha." Ucap Kayla dengan nada polos. Aleta dan Daniel yang kini sudah bergabung bersama Kayla, Freya, Kak Niko, dan Kak Neo.

"Apaan si Kay, B aja kali." Balas Aleta

"Iya bener kata Kayla dek, lo keren malem ini." Ujar Kak Niko

Aleta hanya tersenyum.

"Eh gimana kalau kita foto dulu aja yuk." Ujar Kak Neo dengan nada mengajak mereka semua untuk foto. Kak Neo minta tolong panitia lain bagian dokumentasi untuk mengambil gambar dari mereka semua.

Mereka pun berpose dengan ekspresi senyum sama-sama melihatkan kegembiraan di malam ini. Berkali-kali bagian dokumentasi mengabadikan ekspresi mereka dalam bentuk foto. Padangan Daniel kini beralih ke Kak Neo dan memberikan isyarat pada Kak Neo bahwa dirinya ingin foto dengan Aleta berdua. Kayla dan Freya sejak tadi memperhatikan Daniel mereka pun langsung bergeser memberikan celah buat Daniel di samping Aleta. Kak Neo yang sedikit menyenggol Kak Niko untuk geser.

"Gue mau foto sama lo, berdua." Bisik Daniel pada Aleta. Tanpa persetujuan Aleta, Daniel pun langsung meletakkan tangannya dipundak Aleta membuat sebuah rangkulan.

Aleta tersetak kaget atas perlakuan Daniel kali ini. Dia pun tidak bisa menolak karna rangkulan Daniel dan bagian dokumentasi pun sudah berhasil mengabadikan ekspresi mereka. Ekspresi Daniel terlihat sangat bahagia berbeda dengan Aleta yang tanpa eskpresi selayaknya foto KTP.

---
Aleta sudah berada di kamarnya kini untuk membersihkan badannya yang penuh keringat dari tadi pagi. Aleta memang cukup lama dalam membersihkan badannya ya namanya juga cewek. Sekitar dua puluh menitan Aleta telah selesai membersihkan badan.

Perkataan bundanya tadi berhasil memenuhi pikiran Aleta yang saat ini masih berbaring di tempat tidurnya. Dia bertanya-tanya dengan dirinya sendiri.

'Apa benar ya yang tadi bunda bilang kalau Daniel anggap gue orang spesial, tadi juga Daniel minta di fotoin bareng gue berdua lagi, terus tatapan Daniel juga beda ke gue. Ah tapi gak mungkin kita kan baru kenal lagian Daniel ganteng gak pantes dapetin orang kaya gue. Jangan terlalu mudah mengambil kesimpulan dengan sikap manis dia tadi Al, mungkin kan buat dokumentasi pihak panitia. Ya mungkin buat dokumentasi doang' Batin Aleta terhenti ketika mengetahui kedatangan Tara di kamarnya.

"Hayo lagi mikirin siapa? Kalau bunda tebak si pasti si Daniel kan?" Tanya Tara sembari meletakkan gelas berisi susu di atas meja. Tara duduk di samping Aleta yang sedang berbaring di tempat tidurnya, semabari membelai pelan rambut Aleta.

"Apa si bunda, Aleta kan gak mikirin dia." Balas Aleta. Cemberut.

"Yaudah kalau emang kamu gak mikirin dia sekarang tidur ya biar nanti ketemu di mimpi kamu hehe." Goda Tara sembari memberikan kecup di dahi Aleta, kemudian pergi meninggalkan Aleta.

---
Hari ini Aleta sudah mulai kuliah setelah melalui OSPEK kemarin. Jadwal Aleta kebanyakan pagi ya tidak ada bedanya dengan SMA memang. Aleta sudah tidak sepanik kemarin karena dia sudah sedikit kenal dengan teman-teman barunya. Kini dia sudah duduk di ruang kuliah sembari menunggu dosen, ia mendengarkan musik dengan earphone, musik yang diplaynya saat ini adalah miliknya Yiruma – May Be. Aleta menyukai instrumen piano seperti miliknya Yiruma ini untuk menemani membaca materi hari ini. Namun, fokus Aleta kini bukan lagi di materi melainkan pada cowok yang nyebelin menurutnya. Semenjak kemarin Aleta mendapatkan perilaku yang spesial dari Daniel, bayang Daniel berhasil memenuhi pikirannya.


"Eh cantik, rajin amat baru masuk aja udah belajar." Ujar Daniel yang duduk di samping Aleta dengan nada sedikit meledek. Aleta pun mendengar perkataan Daniel dan ia pun tersentak kaget karna kedatangan Daniel yang entah sejak kapan ini.

"Suka-suka gue lah, ngerugiin lo aja gak." Balasnya sedikit ketus.

"Yee gitu aja marah, by the way lo kalau marah kaya gini makin cantik ya, Al." Ledek Daniel

"Kapan si lo gak bikin gue kesel, comel amat." Balas Aleta malas.

"Kalau lo udah bisa cinta sama gue."

"Mimpi lo"

"Gue tunggu lo cinta sama gue, Al"

Deg . . .

Dekup jantung Aleta berdetak kencang. Aleta tetap masih menghiraukan Daniel yang duduk di sampingnya ini. Tidak lama kemudian Kayla tiba di kelas langsung mengambil alih teman duduk Daniel ini. Tanpa berpikir panjang Daniel pindah tempat duduk tepat di belakang Aleta dan disusul dosennya yang sudah memasukin ruang kelas saat ini.

Disela-sela dosen menyampaikan materi perkuliahan Daniel tampak mengoda Aleta dengan  menendang-nendang kursi yang di dudukin Aleta dari belakang. Aleta tidak merespon karna ia tau siapa ulah itu semua.

---
Hening, suasana rumah Daniel setiap harinya. Kedatangan Freya mengantarkan kue bikinan mamanya ini untuk Daniel. Daniel menurunin satu persatu anak tangga. Kemudian mendatangi Freya yang sudah sejak tadi duduk di sofa tengah.

"Ada apa Frey, tumben siang bolong gini lo mau kesini." Ujar Daniel

Freya meyodorkan bingkisan kuenya ke Daniel "Iya nih mama maksa gue buat ke sini suruh ngasihin ini." Katanya

"Yaelah, si tante repot-repot aja" gumamnya "Jadi lo gak ikhlas nganterin ini buat gue? Tapi gak masalah lah ya, by the way  makasih loh Frey haha." Nadanya sedikit bertanya pada Freya

"Ye dasar si kampret"

"Eh Frey, gue boleh tanya ke lo gak."

"Susah buat gue jawab gak nih pertanyaan loh."

"Yaelah kagak, kalau salah paling gue ceburin lo ke kolam."

"Resek banget, tanya apa nih buru." Nadanya sedikit menekan

"Sans napa Frey" gumamnya "pertanyaan gue mudah nih lo punya kontaknya Aleta gak Frey." Tanyanya

"Oh, jadi lo nanyain Aleta haha" tawa Freya memecahkan keheningan di antaranya "Kalau gue punya emang kenapa? Lo mau?" katanya

Daniel memperlihatkan baby facenya untuk merayu Freya dengan nada yang sedikit manja untuk ukuran cowok "Bagi ke gue dong Frey lo kan sahabat gue paling baik."

"Giliran gini aja lo baik-baikin gue dasar temen laknat." Gumamnya "Kalau lo mau, minta sendiri lah sama anaknya" katanya

"Dasar pelit lo, sana pulang ngapain lama-lama di sini."

"Idih dasar, tanpa lo usir gue juga mau pulang. Bye."

---
Suasan kantin begitu rame, bagaimana tidak rame, sekarang jam pergantian kelas dan waktunya makan siang. Kebanyakan mahasiswa menuju ke kantin untuk bersantai-santai dan makan termasuk Aleta dan Kayla saat ini.

"Eh Al, Aku perhatiin Daniel kayanya suka sama lo deh." Ujar Kayla. Sembari mengaduk-aduk bakso yang ada di mangkoknya.

Aleta tersentak kaget, lalu mengambil minum yang ada di samping mangkok kuahnya dan diminumnya."Ehm. . . bilang apaan Kay, gue gak denger" sahutnya

"Si kampret pura-pura gak denger nih"

"Abis kalau ngomong seenak jidat sendiri, Maleslah gue, Daniel makin ke sini makin resek." Balesnya yang mungkin sedikit berbeda dengan hatinya

"Hati-hati lo Al, cinta bisa datang terlambat haha" tawa Kayla berhasil membuat Aleta semakin memuncak amarahnya dan membuat nafsu makan Aleta berkurang. 

"Tahu ah Kay, gue mau cabut nih" Aleta berdiri dan melangkahkan kaki untuk pergi dari sana. Langkahnya terhenti ketika ia tahu ada tangan yang mencegahnya untuk tidak pergi dari situ. Coba tebak siapa hayo?

Yaps ternyata 'Fino'. Kalian masih inget kan tentang Fino yang anaknya tidak jauh beda dengan Daniel ini.

"Duduk dulu Al, temenin gue makan bentar di sini." Pinta Fino

"Iya Al, gitu aja ngambek, habisin nih loh baksonya" sambung Kayla

Aleta mengikuti perkataan Kayla dan melepaskan pegangan tangan Fino."Berisik si lo" serunya dengan nada sedikit bercanda

"Lo juga ngapain di sini Fin" tanya Aleta

"Gue emang laper, kebetulan ada kalian di sini yaudah gue gabung aja" balas Fino Santai

"Emang temen-temen lo kemana" Tanya Kayla

"Temen gue pada pulang, gue habis ini ada urusan di kampus makannya gak pulang langsung" seru Fino

"Oh, kirain lo gak punya temen" sambung Aleta

"Kalau emang iya, lo mau jadi temen gue" goda Fino sembari menatap Aleta dengan saksama

'Sial, gue salah ngomong sama tuh orang' Batin Aleta

Aleta diam tak berkutik dan lebih tidak meresponnya

Ting. . . ting. . . ting . . .

Suara getaran itu berasal dari ponsel Kayla yang berada di atas meja dekatnya. Kayla pun membuka ponsel ada pesan dari Freya. Kayla dengan cepat membuka pesan dari Freya.

Freya Cantik ;)

Lo sama Aleta nggak? Main yuk. Gue ceritain bagus-bagus deh

Kayla sudah membaca pesannya langsung menunjukkan layar ponselnya ke arah Aleta. Aleta pun merespon dengan senyumnya, yang arti Aleta tidak keberatan untuk tidak menolak tawaran Freya. Kayla membalas pesan Freya. Kayla dan Aleta pun beranjak dari tempat duduknya dan pamit pada Fino untuk pergi terlebih dahulu.

---
Freya mendapati balasan dari Kayla, dia pun bergeges membuka isi pesan itu.

Keykey ;)

Gue sama Aleta. Boleh, main ke rumah gue aja, gue on the way pulang sama Aleta.

Tanpa berpikir panjang Freya pun langsung cabut dari rumah Daniel menuju ke rumah Kayla. Freya tidak ingin pulang ke rumahnya, maka dari itu Freya memilih ngajak main bersama teman-temannya. Jarak rumah Daniel ke rumah Kayla tidak membutuhkan waktu lama hanya sekitar dua puluh menit menggunakan kendaraan roda empat. Freya sudah tiba di depan rumah Kayla dan kelihatannya rumah Kayla sangat sepi. Jelas sepi, siang-siang begini orangtuanya masih bekerja Kayla hanya anak tunggal tidak mempunyai saudara.

Tidak lama kemudian mobil Aleta sudah terlihat jelas di depan mobilnya. Aleta membunyikan klakson memberi tanda pada satpam rumah Kayla untuk membukakan pintu gerbang dan membuka kaca mobilnya. Satpam rumah Kayla pun sudah membukakan pintu gerbang, mobil Aleta sudah memasukin halaman rumah Kayla serta yang diikuti mobil Freya yang ada di belakangnya.

Kayla dan Aleta turun dari mobil bertemu saling memberikan senyuman pada Freya yang sudah turun dari mobilnya.

"Tumben Frey, lo ngajakin main jam segini" ujar Aleta sembari jalan masuk ke rumah Kayla

"Tadi mama nyuruh gue ke rumah Daniel, sekalian deh gue main" sahut Freya

"Terus cerita yang kata lo bagus-bagus itu apaan Frey" sambung Kayla

"Ntar dulu lah ceritanya, gue haus Kay" ujar Freya dengan nada mengode Kayla

"Dasar lo tuh, ambil sendiri di dapur, gue ke kamar dulu. Al, lo mau ikut gue ke kamar?" balas Kayla

"Tamu adalah raja, Kay." Freya melangkahkan kakinya ke arah dapur meninggalkan Aleta dan kayla

Aleta hanya mengangguk dan mengikuti langkah Kayla saat ini.

Kayla dan Aleta sudah di kamar Kayla. Aleta pun langsung menjatuhkan badannya ke tempat tidur, karna daya magnet antara tempat tidur dengan dirinya sudah saling tarik-menarik. Freya pun masuk ke kamar Kayla dengan membawa minuman yang tadi ia bikinnya. Mereka pun sudah tidak sabar mendengarkan cerita yang Freya katakan bagus itu.

"Frey, buruan katanya mau cerita"

"Iya nih, awas ya lo kalau ceritanya gak bagus"

"Yaelah sans bebs, aku minum dulu nih lemon squash." Balas Freya sembari menengguk 
minumannya secara perlahan. Lalu dia meletakkan gelas yang ada dipegangnya diletakkan di atas meja belajar Kayla.

"Ceritanya gini nih, sebenernya bukan cerita si hahaha" tawanya "Daniel kayanya suka deh sama lo, Al" gumamnya

"Astaga, Freya, kirain cerita apaan. Lo tuh ya" balas Aleta sedikit malas

"Lo kenapa gak tanya aku tau dari mana si, Al"

"Males deh, kan lo sahabat dia ngapain gue nanyain. . ." gumam Aleta disambung Kayla "Gue yang nanya, orang kaya Aleta mah gini sok jual mahal dulu, Lo bisa tahu dari mana, Frey?"

"Sial, Kayla jahat banget" balas Aleta dengan nada yang tidak terima

"Dia minta kontak Aleta, terus tahu gak mukanya memelas gitu. . ."

"Terus lo kasih, Frey?" tanya Aleta yang memotong perkataan Freya

"Gak gue kasih tenang, gue kan temen baik haha" dengan nada sedikit meledek

'Harusnya gue seneng Freya gak kasih kontak gue ke Daniel, tapi kenapa justru saat ini gue merasakan hal yang aneh, hal yang seharusnya gue gak rasain. Apa ini yang namanya cinta atau bahkan mungkin perasaan sesaat gue doang. Kenapa akhir-akhir ini Daniel selalu mengelilingin pikiran gue sejak OSPEK lalu' batin Aleta

"Bagus deh, Frey" balas Aleta santai

"Pasti lo berharap Freya ngasih nomer lo kan ,Al" ledek Kayla dengan menahan tawa

"Hahaha" tawa Freya melepas "Gue bilang ke Daniel kalau dia mau kontakmu gue suruh dia minta sendiri ke lo" ujarnya

- Selamat Malam. Terima Kasih sudah membaca 💐


Komentar

Postingan Populer